Labels

Pengikut

bagaimana pandangan anda tentang blog ini???

Selasa, 29 Maret 2011

kumkm-disuntik-rp151-triliun

Kemenkop diharapkan menjadi kementerian teknis


SURABAYA Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp151 triliun pada 2014 untuk mendorong percepatan pertumbuhan perekonomiankoperasi dan usahamenengah kecil mikro (KUMKM), mengingatbelum semua koperasitumbuh sehat. Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan hingga saat ini, APBN sudah mengucurkan dana untuk koperasi dan UKM sebesar Rp51 triliun dan akan berlanjut sampai 2014 sebesar Rp 100 triliun.

"Pengucuran dana APBN diproyeksikan untuk menguatkan koperasi dan UMKM," tegas Presiden dalam pidatonya pada puncak peringatan Hari Koperasi ke-63 di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) V Brawijaya, Surabaya, kemarin. Namun, SBY menyayangkan belum seluruh koperasi dan UMKM mendukung pesatnyapertumbuhan ekonomi Indonesia. "Masih banyak koperasi dan UMKM yang belum mampu mendukung pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia dengan kinerja baiknya," kata SBY.

SBY menilai secara kuantitas jumlah koperasi di Indonesia cukup banyak, tetapi secara kualitas belum semuanya baik. Masih banyak kinerja koperasi dan UMKM yang tidak didukung dengan baiknya sarana pada sektor sumber daya manusia (SDM), manajemen, pendanaan, dan pemasaran. Pemerintah melihat masalah teknis dalam memasarkan produk yang dihasilkan merupakan persoalan yang paling sering dijumpai di sekitar koperasi.

Di sisi lain, produk-produk tersebut sering kali tidak bisa bersaing dengan produk industri. Meski demikian, kata Presiden, beberapa koperasi sudah berhasil dan menyejahterakan anggota, sekaligus menguatkan perekonomian nasional. Presiden bisa memahami permasalahan yang dialami koperasi Indonesia. Permasalahan koperasi yang harus dibenahi terkait dengan kualitas sumber daya manusia dan manajemennya.

Koperasi juga sering mengalami permasalahan teknis dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Di sisi lain, produk-pro-duk tersebut sering kali tidak bisa bersaing dengan produk industri. Kelemahan inilah yang diharapkan Presiden bisa diperkuat oleh masing-masing koperasi.

Gagasan Gemaskop

Oleh karena itu, masyarakat harus menggiatkan Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop) dan Gerakan Minum Susu Nasional yang dicanangkan Kementerian Koperasi dan UKM karena sangat relevan di tengah sistem perekonomian global.

Menteri Koperasi dan UMKM Sjaifuddin Hasan mengatakan gagasan Gemaskop karena banyak-nya kebijakan pemerintah yang telah mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

Data Kemenkop merinci pada rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) tahap kedua 2010-2014, target pertumbuhan ekonomi 7,7% dengan penurunan angka kemiskinan hingga 10% dan menurunkan angka pengangguran sebesar 6%. "Banyak koperasi di Indonesia yang sedang tidur itu ditumbuhkan lagi dengan suntikan modal," kata Sjaifuddin.

Hingga Maret 2010, lanjut Sjaifuddin, sedikitnya 175.102 koperasi di Indonesia dengan jumlahanggota 29,12 juta orang. Apabila dibandingkan dengan 2008 terdapat peningkatan sebanyak jumlah koperasi sebesar 13% dan 6,6% untuk anggota koperasi.

Volume usaha pada 2010 terdapat peningkatan Rp77,51 triliun atau 13,25% untuk modal sendiri tercatat Rp30,66 triliun atau meningkat 35,88%.

Sementara itu, pada puncak perayaan Harkopnas ke-63 di Surabaya, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid juga mendesak pemerintah untuk mengubah struktur Kementerian Koperasi dan UMKM menjadi kementerian teknis untuk meningkatkan kinerja koperasi di masa yang akan datang.

Nurdin mengatakan jika Menteri Koperasi masih sebagai Menteri Negara, diyakini program yang lerancang untuk peningkatan kinerja koperasi sangat sulit terlaksana. "Untuk itu, kami mengharap Menteri Koperasi dan UKM berubah menjadi menteri urusan teknis," kata Nurdin.

Pada kesempatan itu, Presiden juga meminta seluruh jajaran pemerintah, mulai dari tingkat menteri, gubernur, bupati dan wali kota untuk memperhatikan eksistensi dan keberadaan pasar tradisional di berbagai daerah sebagai pusat kegiatan ekonomi kerakyatan.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2010/07/kumkm-disuntik-rp151-triliun.html
Diposkan oleh UKM Indonesia Bersama di Kamis, Juli 15, 2010
Label: UKM Indonesia

0 komentar

Posting Komentar

isi komentar yang membangun ya...